Pierre 'PAPA' Njnka

Pierre Njanka memang tak ada lagi di skuad Singo Edan. Berlabuh tak lama di Arema, Njanka berperan besar dalam menorehkan sejarah manis bagi perjalanan klub kebanggan Aremania. Berikut sekelumit catatan Ongisnade tentang sosok “Papa”

Influental. Aksi Njanka kala beraksi di lapangan. (Foto:  Ongisnade/Adi Kusumajaya)

Influental. Aksi Njanka kala beraksi di lapangan. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)

Pierre Djaka Njanka-Beyaka adalah pemain 36 tahun asal Kamerun yang kenyang pengalaman serta telah malang-melintang di berbagai klub Eropa. Dua kali bertarung di Piala Dunia (1998 & 2002), Njanka menginjakkan kakinya di Indonesia untuk pertama kalinya saat berkostum Persija Jakarta (2008).

Berlabuh ke Arema di tahun 2009, tugas mulia menjadi ‘kapten’ diberikan oleh mantan arsitek Arema musim lalu, Robert Alberts. Dalam interview eksklusif bersama Ongisnade kala itu, Robert menyebut Njanka adalah seorang profesional sejati dan menjadi panutan bagi skuad mudanya.

“Dia adalah sosok yang tepat untuk menjadi pemimpin bagi tim yang dipenuhi pemain muda ini. Dia adalah sosok profesional yang benar-benar profesional dan mampu menularkan kelebihannya kepada seluruh anggota tim.”

Njanka pun ikut mengantarkan Arema merengkuh gelar ISL 2009/2010, sekaligus memuaskan dahaga gelar Singo Edan selama 18 tahun. Setelah sukses itu, pria kelahiran 15 Maret 1975 itu langsung mendapatkan banyak tawaran menggiurkan dari klub-klub besar tanah air.

Eksentrik. Inilah gaya 'hotpants' khas Njanka saat berlatih.  (Foto: Ongisnade)

Eksentrik. Inilah gaya 'hotpants' khas Njanka saat berlatih. (Foto: Ongisnade)

Loyalitas Njanka rasanya tak perlu dipertanyakan lagi, medio Agustus 2010 lalu, Njanka dirayu oleh banyak klub untuk hengkang dari Arema, termasuk klub mapan Sriwijaya FC. Namun, ia lebih memilih setia kepada tim pujaan publik Malang sekaligus membuat duo Singapura, Noh Alam Shah dan Ridhuan Muhamad untuk mengurungkan niat pindah.

“Sepertinya gerbong dimiliki oleh Njanka. Semua pemain mengikuti dia,”- direktur teknik Sriwijaya FC Hendri Zainuddin

Tapi kini, Njanka benar-benar telah meninggalkan Arema. Bek influental tersebut terakhir kali berbaju logo singa kala Arema takluk di hadapan Macan Kemayoran, Persija Jakarta (mantan klubnya) 9 Januari 2011.

Familiar. Njanka dikenal mudah akrab, bahkan dengan wartawan.  (Foto: Ongisnade)

Familiar. Njanka dikenal mudah akrab, bahkan dengan wartawan. (Foto: Ongisnade)

Di tengah badai krisis yang terus-menerus menggerus Arema, nampaknya tak ada pilihan lain bagi pemain yang akrab disapa “Papa” itu selain untuk terus melanjutkan karirnya.

Terima kasih Papa, selamat berlabuh… (onn/ale)

http://www.ongisnade.co.id/2011/01/12/kilas-balik-pierre-papa-njanka/#more-12002

Komentar

Postingan Populer